· 1 komentar

VanDerWijck Offset......
Didirikan sekitar tahun 1985 oleh H. Nur Ali di desa Brondong. Yang pada saat itu hanya bermodalkan mesin HandPress, VanDerWijck Offset memulai bisnisnya di bidang percetakan dan sablon....
Kenapa VanDerWijck??
Pada tanggal 28 Oktober 1936 di pesisir utara Jawa, tepatnya di perairan utara Brondong terjadi musibah tenggelamnya kapal Van der Wijck. Kapal mewah yang dibuat di galangan kapal Feijenoord, Rotterdam, Belanda pada tahun 1921 merupakan kapal milik perusahaan Koninklijke Paketvaart Maatschappij, Amsterdam.

Atas jasa nelayan Brondong, maka para awak kapal dan penumpang dapat diselamatkan. Berkat bantuan itulah pemerintah Hindia-Belanda mendirikan monumen yang terletak di halaman Kantor Pelabuhan Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
karna itulah maka nama VanDerWijck dipilih oleh pendiri dengan alasan biar beda dengan nama percetakan-percetakan yang lain....
Sekitar tahun 1991 H. Nur Ali menikah dengan seorang perempuan asal Desa Bungah, maka VanDerWijck pun mulai membuka order di sana tapi pengerjaan masih di bawa ke brondong,
lambat laun..... setelah beberapa tahun akhirnya VanDerWijck mampu membeli mesin cetak, sehingga sudah mulai di buka di bungah....
Makin tahun, makin besar... sampai sekarang VanDerWijck sudah menjadi salah satu percetakan yang besar di kota gresik,
tidak hanya percetakan, tapi VanDerWijck Offset pun menyedikan alat tulis sekolah dan kantor.......


Read More..
· 0 komentar

Percetakan adalah sebuah proses industri untuk pemproduksikan massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Dia merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.
Banyak buku dan koran sekarang ini biasanya dicetak menggunakan teknik percetakan offset. Biasanya imaji yang akan dicetak terlebih dahulu dilukiskan ke atas pelat offset dengan bantuan printer laser kemudian pelat ini akan diolah mesin cetak menjadi pola penintaan yang akan ditimpakan ke atas kertas cetak. Warna-warna bisa didapatkan dengan menimpakan beberapa pola warna dari setiap pelat offset sekaligus.

Teknik percetakan umum lainnya termasuk cetak relief, sablon, rotogravure, dan percetakan berbasis digital seperti pita jarum, inkjet, dan laser.
Dikenal pula teknik cetak poly untuk pemberian kesan emas dan perak ke atas permukaan dan cetak emboss untuk memberikan kesan menonjol kepada kertas.

SEJARAH
Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal.
Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas.
Relief uang logam menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini dikenal dengan nama cetak tinggi.

Read More..

Sponsors

 

IcyBlue | Copyright © 2009 - Blogger Template Designed By Simrandeep Singh